Selasa, 18 Oktober 2022

bando kanduang

 Pakaian Bundo Kanduang berasal dari Sumatera Barat, tepatnya Minangkabau. Pakaian adat ini biasanya digunakan oleh wanita yang sudah menikah dan merupakan simbol akan peran penting seorang ibu di dalam keluarga. Nama lain baju adat ini adalah Limpapeh Rumah Nan Gadang. Istilah ‘limpapeh’ memiliki arti tiang tengah pada bangunan rumah adat di Sumatera Barat.

Sesuai artinya, peran limpapeh sangat penting agar bangunan rumah gadang dapat kokoh, apabila limpapeh roboh maka rumah gadang juga akan roboh. Itu artinya peran ibu dalam sebuah keluarga sangatlah penting karena beliau berperan dalam mengurus rumah tangga. Apabila ibu tidak pandai dalam mengurus rumah tangganya maka keluarga juga tidak bisa bertahan lama.

Keunikan dari Baju Adat Bundo Kanduang

Keunikan Baju Adat Bundo Kanduang

Pakaian adat khas Minangkabau ini mempunyai keunikan tersendiri terutama di bagian penutup kepalanya yang berbentuk seperti rumah adat gadang atau tanduk kerbau. Desain pakaian adat Minangkabau tersebut dibedakan dengan setiap nagari/desa atau sub sukunya. Namun, aksesoris yang dipakai semuanya sama. Keunikannya lainnya antara lain:

1. Lambak

Istilah lambak merujuk pada perlengkapan pakaian adat Bundo Kanduang bagian bawah. Lambak biasa disebut dengan sarung namun terbuat dari songket maupun berikat. Fungsi sarung atau lambak yakni sebagai penutup bagian bawah untuk wanita.

Cara memakainya dengan diikatkan ke bagian pinggang dengan belahan yang disusun di bagian depan, belakang, atau samping tergantung dengan desa/nigari mana yang memakai pakaian adat tersebut. Kain yang digunakan yakni kain balapak dengan sulaman benang emas serta tenunan Pandai Sikat.


2. Tingkuluak

Makna tingkuluak atau tengkuluk yakni penutup kepala yang bentuknya menyerupai atap rumah gadang atau kepala kerbau. Aksesoris satu ini merupakan ciri khas pakaian adat Minangkabau yang paling kentara. Bahan yang digunakan tingkuluak yakni kain selendang. Biasanya tingkuluak digunakan ketika upacara adat maupun sehari-hari.

3. Minsie

Minsie merupakan aksesoris yang biasanya digunakan oleh wanita di bagian tepi lengan dan leher. Aksesoris tersebut berupa sulaman yang terleak di tepi baju dan terbuat dari benang emas. Minsie adalah simbol bahwa wanita Minangkabau harus patuh terhadap batasan-batasan tertentu dalam hukum adat.

4. Salempang

Salempang adalah pelengkap dalam pakaian adat Bundo Kanduang yang khusus digunakan oleh wanita yang sudah menikah. Makna salempang yaitu siap menjadi ibu serta nenek yang bisa menyampaikan suri tauladan untuk anak cucunya dengan baik. Pelengkap pakaian adat tersebut terbuat dari songket.

Salempang diletakkan di bagian Pundak. Simbol salempang menyiratkan makna bahwa wanita harus lebih waspada terhadap segala kondisi dan mempunyai welas asih terhadap anak dan cucunya. Bentuk salendang yakni empat persegi panjang dengan warna merah dengan ATBM di benang katunnya.

5. Baju Batubue

Baju batubue merupakan pakaian adat Minangkabau berupa baju kurung atau naju yang digunakan sebagai baju atasan. Baju ini disebut juga dengan baju bertabur karena hiasan bajunya bertabur pernik-pernik sulaman yang terbuat dari benang emas. Pernik-pernik tersebut adalah simbol atau lambang dari kekayaan alam yang berlimpah di tanah Minang.

Motif atau coraknya taburan benang emasnya tidak hanya satu, namun beraneka ragam yang mengisyaratkan bahwa tanah Minang gemah ripah lan jinawi. Ada empat variasi warna yang terdapat pada baju batubue. Warna-warna tersebut antara lain: hitam, merah, biru, serta lembayung. Bagian leher dan tepi lengannya terdapat hiasan yang biasa disebut Minsie.

6. Perhiasan

Perhiasan pada pakaian adat Minangkabau merupakan pelengkap pakaian adat Minangkabau yang sama seperti adat lainnya. Terdapat tambahan beberapa aksesoris seperti kalung, cincin, dan lain-lain. Terdapat juga aksesoris berupa dukuh panyiaram yang merupakan simbol bahwa segala sesuatu yang dilakukan wanita harus disesuaikan dengan azas lingkaran kebenaran.

Ada beragam motif perhiasan yang digunakan seperti galang rago-rago, galang bapahek, galang ula, galang basa, serta kunci maiek. Makna pemakaian perhiasan tersebut yakni wanita mempunyai berbagai batasan tertentu ketika melakukan apapun jenis aktivitasnya. Perhiasan pakaian adat Minangkabau hanya digunakan oleh wanita saja.

https://www.andalastourism.com/pakaian-adat-bundo-kanduang-minangkabau

Share:

0 komentar:

Posting Komentar